The Prize

PONCKE PRINCEN HUMAN RIGHTS PRIZE

Poncke Princen Human Rights Prize adalah penghargaan yang diberikan untuk orang atau lembaga yang berani mengambil inisiatif pertama kali untuk melindungi dan memajukan HAM baik dalam bentuk aksi yang konsisten mempromosikan, memperjuangkan HAM dan nilai-nilai kemanusiaan maupun kesadaran penuh untuk menghentikan aksi kekerasan sistematik termasuk memberikan inisiasi pada proses perdamaian. Sesuai kriteria tersebut, penghargaan ini di ambil dari figur HJC Princen yang di catat sejarah sebagai orang yang mampu dan konsisten menunjukan kepeduliaannya terhadap martabat umat manusia, perdamaian dan hak asasi sejak ia remaja.

Penghargaan ini perlu dibuat untuk melestarikan semangat dan keberanian dalam menegakan HAM. Karena upaya penegakan HAM di Indonesia tidak hanya membutuhkan keberanian tapi juga konsistensi menempuh bahaya. Oleh karena itu, penegakan HAM Indonesia benar-benar membutuhkan lebih banyak pioneer yang memperjuangkan penegakan HAM seperti yang telah dilakukan Poncke di masa lalu. Untuk alasan itu pula, penghargaan ini akan mendorong pencarian dan mendukung aktifitas pelopor penegakan HAM diseluruh tanah air setiap tahunnya secara terus menerus.

Penghargaan ini perlu dibuat untuk melestarikan semangat dan keberanian dalam menegakan HAM. Karena upaya penegakan HAM di Indonesia tidak hanya membutuhkan keberanian tapi juga konsistensi menempuh bahaya. Oleh karena itu, penegakan HAM Indonesia benar-benar membutuhkan lebih banyak pioneer yang memperjuangkan penegakan HAM seperti yang telah dilakukan Poncke di masa lalu. Untuk alasan itu pula, penghargaan ini akan mendorong pencarian dan mendukung aktifitas pelopor penegakan HAM diseluruh tanah air setiap tahunnya secara terus menerus.

Insiatif dan kepeloporan untuk mendorong kerja bersama dalam memperjuangkan pemulian martabat manusia dari tindakan kesewenangan dan pengabaian oleh Negara kini, bukan hanya diperlukan, tapi juga perlu didukung oleh semua pihak dalam gerak yang juga konsisten. Karena upaya penegakan HAM di Indonesia tidak hanya membutuhkan keberanian tapi juga konsistensi menempuh bahaya, sehingga benar-benar membutuhkan lebih banyak pioneer yang memperjuangkan penegakan HAM seperti yang telah dilakukan Poncke Princen di masa lalu.

Penghargaan ini disebut dengan Poncke Princen Human Rights Prize (Poncke Princen Prize), sesuai nama figur HJC Princen, yang disebut Harian Kompas sebagai “Pengungkap Pertama Kejahatan Orde Baru,” Untuk alasan itu pula, penghargaan ini akan mendorong pencarian dan mendukung aktifitas pelopor penegakan HAM diseluruh tanah air setiap tahunnya secara terus menerus.

Penghargaan ini diberikan dalam setiap momen memperingati berdirinya Lembaga Pembela Hak-Hak Azasi Manusia (LPHAM) setiap bulan April. LPHAM merasa perlu mendorong banyak pihak untuk berani mengambil inisiatif dan peran kepeloporan dalam melindungi dan memajukan HAM sebagaimana Poncke Princen yang berani menjadi pioneer dalam menghentikan pembantaian purwodadi pada 1969 dan sejumlah aktifitas kemanusiaan selama hidupnya dengan memberikan sebuah The Prize sebagai dukungan penuh.

Penerima penghargaan:

Tahun 2007

1. 1. Alm. Munir (Life Time Achievement)
2. 2. Inu Kencana (Human Rights Promoting)
3. 3. Liputan 6 SCTV (Human Rights Campaign)

Tahun 2008

1. 1) Human Rights Promotor and Educator untuk Pendiri Sekolah Darurat Kartini, Ibu Sri Rosiati dan Sri Irianingsih,
2. 2) Human Rights Campaigner untuk Masyarakat Korban dan Pendamping Korban Kasus Lumpur Lapindo